Jakarta, 9 Oktober 2024 – Kepolisian berhasil menangkap komplotan pencuri rel kereta api yang beroperasi di wilayah Bekasi, Jawa Barat. Penangkapan ini dilakukan setelah pihak PT KAI (Kereta Api Indonesia) melaporkan adanya kehilangan material rel di beberapa titik lintasan kereta. Aksi pencurian ini tidak hanya menyebabkan kerugian material yang besar, tetapi juga mengancam keselamatan ribuan penumpang kereta yang melintasi jalur tersebut setiap harinya.
Kronologi Penangkapan
Kapolres Bekasi, AKBP Ridwan Siregar, menjelaskan bahwa penangkapan ini merupakan hasil dari investigasi intensif setelah laporan dari PT KAI terkait sering hilangnya bagian rel kereta di beberapa lokasi. “Kami melakukan patroli rutin di sepanjang jalur kereta yang menjadi target pencurian. Setelah beberapa minggu, akhirnya kami berhasil mengidentifikasi dan menangkap para pelaku di tempat kejadian saat mereka sedang beraksi,” ujar Ridwan.
Komplotan ini terdiri dari lima orang, dengan peran masing-masing, mulai dari pengawas area, eksekutor yang memotong rel, hingga penadah yang akan menjual material curian tersebut ke pasar gelap. Penangkapan dilakukan saat mereka sedang berusaha memotong rel di jalur kereta api yang sepi pada malam hari.
Modus Operandi
Dalam aksinya, komplotan ini memanfaatkan waktu-waktu di mana tidak ada jadwal kereta melintas, biasanya pada larut malam hingga dini hari. Mereka menggunakan peralatan berat seperti gergaji besi dan pengungkit untuk memotong rel. Setelah rel berhasil dipotong, mereka dengan cepat memuat potongan-potongan tersebut ke dalam truk yang sudah disiapkan.
Kapolres Bekasi menjelaskan bahwa pencurian ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kerusakan serius pada jalur kereta dan mengakibatkan kecelakaan fatal. “Potongan rel yang hilang akan membuat jalur kereta tidak stabil, dan jika tidak segera diperbaiki, ini bisa menyebabkan kecelakaan kereta yang membawa ratusan bahkan ribuan penumpang,” tegas Ridwan.
Pengakuan Para Pelaku
Saat diperiksa oleh polisi, para pelaku mengaku bahwa aksi Maling Rel Kereta ini sudah mereka lakukan lebih dari tiga bulan di beberapa lokasi berbeda. Mereka mengaku menjual hasil curian berupa potongan besi rel ke pasar-pasar besi tua dengan harga cukup tinggi. Besi rel kereta api, yang terbuat dari baja berkualitas tinggi, memiliki nilai jual yang besar, membuat komplotan ini tergiur untuk melakukan pencurian.
“Saya hanya ikut-ikutan, karena katanya besi ini bisa dijual mahal. Kami butuh uang, dan selama ini belum pernah tertangkap, jadi kami terus lakukan,” ujar salah satu pelaku yang berinisial S.
Kerugian dan Dampak
Pihak PT KAI menyatakan bahwa pencurian ini telah menyebabkan kerugian material hingga miliaran rupiah. Selain itu, tindakan kriminal ini juga menyebabkan penundaan dalam jadwal kereta dan gangguan operasional di beberapa jalur. Rel yang hilang harus segera diganti untuk mencegah kecelakaan, dan hal ini memerlukan biaya dan waktu yang tidak sedikit.
“Ini bukan hanya masalah kerugian ekonomi, tapi juga masalah keselamatan publik. Kami sangat mengutuk aksi pencurian ini karena dapat membahayakan nyawa penumpang kereta api,” kata Hendri Santoso, perwakilan dari PT KAI.
Langkah Selanjutnya
Kapolres Bekasi menyatakan bahwa kasus ini akan terus dikembangkan, terutama untuk mengungkap jaringan lebih luas yang terlibat dalam penjualan besi rel curian ini. Polisi juga akan meningkatkan patroli dan pengawasan di sekitar jalur kereta api yang rawan pencurian, bekerja sama dengan PT KAI untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
“Ini adalah tindakan yang sangat serius. Kami akan memastikan bahwa para pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal, dan kami akan memperketat keamanan di sekitar jalur kereta untuk mencegah aksi pencurian di masa depan,” tegas Kapolres Ridwan.
Penutup
Kasus pencurian rel kereta api ini kembali menunjukkan betapa pentingnya pengawasan ketat di jalur-jalur transportasi vital. Selain menyebabkan kerugian besar, pencurian ini bisa berujung pada tragedi besar jika tidak segera dihentikan.